Senin, 15 Oktober 2018

KONDENSASI SENYAWA KARBONIL

KONDENSASI ALDOL
Kondensasi aldol adalah sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil , membentuk β-hidroksialdehida atau β-hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi, menghasilkan sebuah enon terkonjugasi.






Kondensasi aldol sangatlah penting dalam sintesis organik karena menghasilkan ikatan karbon-karbon dengan baik. Kondensasi aldol umumnya didiskusikan pada pelajaran kimia organik tingkat universitas. Dalam bentuk yang biasa, ia melibatkan adisi nukleofilik sebuah enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk β-hidroksi keton, atau sebuah "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah unit struktural yang dijumpai pada molekul alami dan obat-obatan




 Nama kondensasi aldol juga umumnya digunakan untuk merujuk reaksi aldol itu sendiri yang dikatalisasi oleh aldolase  (terutama dalam biokimia). Namun reaksi aldol sebenarnya bukanlah sebuah reaksi kondensasi karena ia tidak melibatkan pelepasan molekul yang kecil.

Reaksi antara keton dengan aldehida (kondensasi aldol silang) atau antara dua aldehida juga dinamakan Kondensasi Claisen-Schmidt. Nama reaksi ini berasal dari Rainer Ludwig Claisen dan J. G. Schmidt yang secara terpisah mempublikasi topik ini pada tahun 1880 dan 1881.

proses terbentuknya kondensasi aldol

a. Terjadi pada aldehida berhidrogen alfa
b.Dapat terjadi kondensasi diri atau silang (dengan aldehida berhidrogen alfa lain atau aldehida tidak berhidrogen alfa)
c.Dapat dikatalis oleh basa atau asam Menghasilkan produk berupa “aldol” (aldehida dan alkohol)
d.Aldol dapat mengalami dehidrasi sehingga diperoleh aldehida tak jenuh (enal)
e.Bila melibatkan keton, maka reaksinya dinamakan Kondensasi Claisen-Schmidt

mekanisme reaksi

Bagian pertama reaksi ini adalah sebuah reaksi aldol, sedangkan bagian kedua reaksi ini adalah reaksi dehidrasi. Dehidrasi dapat diikuti oleh dekarboksilasi ketika terdapat sebuah gugus karboksil yang aktif. Produk adisi aldol dapat didehidrasi via dua mekanisme, yakni mekanisme enolat yang menggunakan basa kuat dan mekanisme enolyang menggunakan katalis asam.

Jenis-jenis kondensasiSunting

Adalah penting untuk membedakan kondensasi aldol dari reaksi adisi senyawa karbonil lainnya.

Reaksi kondensasi Knoevenagel

Reaksi kondensasi Knoevenagel adalah sebuah reaksi organik yang dinamakan dari Emil Knoevenagel. Reaksi ini merupakan modifikasi dari reaksi kondensasi aldol.

Kondensasi Knoevenagel adalah adisi nukleofilik senyawa hidrogen aktif ke sebuah gugus karbonil yang diikuti oleh reaksi dehidrasi. Produk reaksi sering merupakan enon berkonjugasi alfa, beta.




Pada reaksi ini, gugus karbonilnya adalah aldehida atau keton. Katalis yang digunakan biasanya merupakan amina basa lemah. Komponen hidrogen aktifnya mempunyai bentuk[2]

Z-CH2-Z atau Z-CHR-Z, sebagai contohnya dietil malonat, asam Meldrum, etil asetoasetat atau asam malonat.
Z-CHR1R2, contohnya nitrometana.
Dengan Z adalah gugus fungsi penarik elektron. Z haruslah cukup kuat untuk memfasilitasi abstraksi hidrogen ke ion enolat, bahkan dengan basa yang moderat. Penggunakan basa kuat pada reaksi ini akan menyebabkan swakondensasi aldehida atau keton.

Sintesis piridina Hantzsch, reaksi Gewald, dan sintesis furan Feist-Benary  semuanya mengandung tahap reaksi Knoevenagel. Reaksi ini juga berperan dalam penemuan gas 2-klorobenzalmalononitril.


Modifikasi Doebner


Modifikasi Doebner terhadap kondensasi Knoevenagel. Akrolein dan asam malonat beraksi dalam piridina, menghasilkan asam trans-2,4-pentadienoat dan melepaskan karbon dioksida.


Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner[3] ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat  dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.

Reaksi Perkin

Reaksi Perkin adalah reaksi organik yang dikembangkan oleh ahli kimia Inggris, William Henry Perkin, yang digunakan untuk menghasilkan asam sinamat/ Reaksi ini menghasilkan asam aromatik α,β yang tidak jenuh lewat kondensasi aldol aldehida aromatik dengan anhidrida asam di tengah kehadiran garam alkali asam tersebut.[1][2] Garam alkali bertindak sebagai katalis basa, dan basa lain juga dapat digunakan.



Permasalahan:
1. Didalam reaksi kondensasi Knoevenagel, terdapat modifikasi Doebner, mengapa modifikasi Doebner itu sendiri menggunakan basa piridina ketimbang basa yg lain?

2. Apa yg terjadi jika dalam reaksi kondensasi knoevenagel gugus karbonilnya adalah aldehida dan keton, dengan menggunakan katalis amina basa lemah ,nah bagaimana jika didalam reaksi tersebut menggunakan katalis basa yg kuat?

12 komentar:

  1. saya akan mencoba menjawab permasalahan pertama.
    Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.
    Kondensasi Knoevenagel dapat terlihat pada reaksi 2-metoksibenzaldehida 1 dengan asam barbiturat 2 dalam etanol menggunakan piperidina sebagai basa. Enon 3 yang dihasilkan merupakan molekul kompleks pemindahan muatan.

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab permasalahan pertama bahwa mengapa digunakan piridina karena Piridina tidak dapat dialkilasi atau diasilasi seperti pada benzena melalui reaksi Friedel-crafts. Piridina dapat disubstitusi oleh bromin hanya pada suhu tinggi dalam fasa uap sehingga diduga reaksi berlangsung melalui pembentukan radikal bebas.
    Modifikasi Doebner terhadap kondensasi Knoevenagel. Akrolein dan asam malonat beraksi dalam piridina, menghasilkan asam trans-2,4-pentadienoat dan melepaskan karbon dioksida.


    Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner[3] ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.

    BalasHapus
  3. Saya akan menjawab pertanyaan ke dua Penggunakan basa kuat pada reaksi ini akan menyebabkan swakondensasi aldehida atau keton.

    Sintesis piridina Hantzsch, reaksi Gewald, dan sintesis furan Feist-Benary semuanya mengandung tahap reaksi Knoevenagel. Reaksi ini juga berperan dalam penemuan gas 2-klorobenzalmalononitril.

    BalasHapus
  4. Untuk permasalahan 1

    Saya akan menjawab permasalahan pertama bahwa mengapa digunakan piridina karena Piridina tidak dapat dialkilasi atau diasilasi seperti pada benzena melalui reaksi Friedel-crafts. Piridina dapat disubstitusi oleh bromin hanya pada suhu tinggi dalam fasa uap sehingga diduga reaksi berlangsung melalui pembentukan radikal bebas.
    Modifikasi Doebner terhadap kondensasi Knoevenagel. Akrolein dan asam malonat beraksi dalam piridina, menghasilkan asam trans-2,4-pentadienoat dan melepaskan karbon dioksida.

    Piridina adalah sebuah senyawa organik heterosiklik yang berbentuk cincin aromatik sederhana. Rumus kimianya adalah C5H5N. Senyawa ini dipakai sebagai bahan pemula di agrokimia dan farmasi, dan merupakan bahan pelarut dan reagent yang penting. Strukturnya mirip dengan benzena, di mana sebuah gugus CH di dalam cincin aromatis yang terdiri dari enam atom diganti dengan nitrogen. Senyawa ini berbentuk cairan tidak berwarna yang berbau aroma khas seperti ikan. Cincin piridina banyak terdapat diberbagai senyawa-senyawa penting, termasuk nikotinamida.

    BalasHapus
  5. Saya akan menjawab pertanyaan ke dua Penggunakan basa kuat pada reaksi ini akan menyebabkan swakondensasi aldehida atau keton.

    Sintesis piridina Hantzsch, reaksi Gewald, dan sintesis furan Feist-Benary semuanya mengandung tahap reaksi Knoevenagel. Reaksi ini juga berperan dalam penemuan gas 2-klorobenzalmalononitril.

    BalasHapus
  6. produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.
    Kondensasi Knoevenagel dapat terlihat pada reaksi 2-metoksibenzaldehida 1 dengan asam barbiturat 2 dalam etanol menggunakan piperidina sebagai basa. Enon 3 yang dihasilkan merupakan molekul kompleks pemindahan muatan.

    BalasHapus

  7. Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.
    Kondensasi Knoevenagel dapat terlihat pada reaksi 2-metoksibenzaldehida 1 dengan asam barbiturat 2 dalam etanol menggunakan piperidina sebagai basa. Enon 3 yang dihasilkan merupakan molekul kompleks pemindahan muatan.

    BalasHapus
  8. 1
    Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner[3] ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.

    BalasHapus
  9. Saya akan menjawab permasalahan no 1.
    Piridina adalah sebuah senyawa organik heterosiklik yang berbentuk cincin aromatik sederhana. Rumus kimianya adalah C5H5N. Senyawa ini dipakai sebagai bahan pemula di agrokimia dan farmasi, dan merupakan bahan pelarut dan reagent yang penting. Strukturnya mirip dengan benzena, di mana sebuah gugus CH di dalam cincin aromatis yang terdiri dari enam atom diganti dengan nitrogen. Senyawa ini berbentuk cairan tidak berwarna yang berbau aroma khas seperti ikan. Cincin piridina banyak terdapat diberbagai senyawa-senyawa penting, termasuk nikotinamida.

    BalasHapus
  10. Baik lah saya akan menjawab permasalahan anda pertama :
    Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner[3] ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.

    BalasHapus
  11. Nomor 1
    Dengan senyawa malonat, produk reaksi dapat melepaskan karbon dioksida. Dalam modifikasi Doebner[3] ini, basa yang diperlukan adalah piridina. Sebagai contoh, produk reaksi akrolein dan asam malonat dalam piridina adalah asam trans-2,4-pentadienoat dengan satu gugus asam karboksilat dan bukannya dua.

    BalasHapus
  12. No 1 Piridina adalah sebuah senyawa organik heterosiklik yang berbentuk cincin aromatik sederhana. Rumus kimianya adalah C5H5N. Senyawa ini dipakai sebagai bahan pemula di agrokimia dan farmasi, dan merupakan bahan pelarut dan reagent yang penting. Strukturnya mirip dengan benzena, di mana sebuah gugus CH di dalam cincin aromatis yang terdiri dari enam atom diganti dengan nitrogen. Senyawa ini berbentuk cairan tidak berwarna yang berbau aroma khas seperti ikan. Cincin piridina banyak terdapat diberbagai senyawa-senyawa penting, termasuk nikotinamida.

    BalasHapus